Jumat, 22 Mei 2009
PENDIDIKAN DAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DI INDONESIA
Indonesia adalah Negara Agraris, dengan hamparan sawah yang luas, berbagai macam perkebunan, hutan yang luas dan kaya hasil hutan, kantong-kantong bahan tambang yang banyak dan beragam, lautan yang luas dengan berbagai macam kekayaan yang dapat digali, Indonesia disebut zamrut katulistiwa karena indah dan banyak hal-hal yang menjanjikan. Indonesia adalah penghasil rempah-rempah yang sangat dibutuhkan oleh Negara timur maupun barat. Indonesia penghasil karet, kopra, kopi dan lainnya. Indonesia pernah menjadi Negara peng export beras. Indonesia penghasil minyak bumi yang cukup dengan kilang-kilang minyak yang bertebaran. Indonesia penghasil boxit, timah, emas, batubara, dan berbagai bahan tambang lainnya. Demikian kaya dan suburnya bumi Indonesia, bahkan Koes plus menyanyikan tongkat bisa tumbuh jadi tanaman, Indonesia memiliki kolam susu.
Kini Indonesia menjadi Negara peng import beras, Karet, Kopra, Kopi, Cengkeh bukan lagi menjadi komoditi export. Indonesia tidak menjadi penentu gejolak minyak dunia, bahkan menjadi dampak dan imbas atas gejolak minyak dunia. Hasil lautan tidak lagi menjanjikan, Petani dan Nelayan yang seharusnya menjadi penopang Negara agraris, malahan termasuk dalam kelompok masyarakat miskin yang kehidupannya mem prihatinkan.

Read More......
Kini Indonesia menjadi Negara peng import beras, Karet, Kopra, Kopi, Cengkeh bukan lagi menjadi komoditi export. Indonesia tidak menjadi penentu gejolak minyak dunia, bahkan menjadi dampak dan imbas atas gejolak minyak dunia. Hasil lautan tidak lagi menjanjikan, Petani dan Nelayan yang seharusnya menjadi penopang Negara agraris, malahan termasuk dalam kelompok masyarakat miskin yang kehidupannya mem prihatinkan.

Kamis, 21 Mei 2009
INDONESIA INDONESIAKU
Indonesiaku Indonesiaku Multi pulau berantai bagai manikam, tepat digaris khatulistiwa Multi suku bangsa dengan beragam bahasa, menjadi satu Satu nusa satu bangsa satu bahasa, tiga menjadi satu… Indonesia Tercetus oleh keinginan luhur, melalui perjuangan panjang Rawe-rawe rantas, malang-malang puntung, merdeka atau mati Darah tertumpah, para pahlawan ber guguran demi satu tekad Semua
golongan bersatu padu, menuju Indonesia merdeka Teriakan merdeka di mana-mana, Ibu Pertiwi menangis
Indonesia telah merdeka, kini menata Negara dan Pemerintah
Muncul multi partai dengan berbagai ragam dan kehendak
Multi partai disatukan, Nasional Agama dan Komunis
Minyak dengan air tidak dapat bersatu, semua ingin berkuasa
Terjadi segitiga kekuasaan, Sukarno, Tentara dan PKI
Terjadi perebutan kekuasaan yang disebut G30S
Darah tertumpah di bumi persada, tangisan di mana-mana
Darah siapa… oleh siapa… salah siapa… Ibu pertiwi menangis
Indonesiaku Indonesiaku Multi pulau berantai bagai manikam, tepat digaris khatulistiwa Multi suku bangsa dengan beragam bahasa, menjadi satu Satu nusa satu bangsa satu bahasa, tiga menjadi satu… Indonesia Tercetus oleh keinginan luhur, melalui perjuangan panjang Rawe-rawe rantas, malang-malang puntung, merdeka atau mati Darah tertumpah, para pahlawan ber guguran demi satu tekad Semua

Indonesia telah merdeka, kini menata Negara dan Pemerintah
Muncul multi partai dengan berbagai ragam dan kehendak
Multi partai disatukan, Nasional Agama dan Komunis
Minyak dengan air tidak dapat bersatu, semua ingin berkuasa
Terjadi segitiga kekuasaan, Sukarno, Tentara dan PKI
Terjadi perebutan kekuasaan yang disebut G30S
Darah tertumpah di bumi persada, tangisan di mana-mana
Darah siapa… oleh siapa… salah siapa… Ibu pertiwi menangis
Semua ingin merebut kekuasaan, semua ingin di aku jati diri
Kini partai berwarna warni, mengumpulkan kekuatan sendiri
Coba sorot semua partai, siapa saja pemimpinnya
Bintang masih bersegi lima, bintang masih bersinar cerah
Indonesia belum terkoyak, Indonesia baru tergulung
Hai bulan dan matahari, ku titipkan bintang ini kepadamu
Jangan sampai terkoyak, Jangan Ibu Pertiwi menangis lagiRead More......
PENDIDIKAN, BUKAN PENGAJARAN
Pendidikan bukanlah sekadar pengajaran. Makin dasar jenjang sekolah, maka makin besar peran pendidikan. Pendidikan menanamkan hasrat ingin tahu, eksploratif, berpikir kreatif, bukan sekedar memori salah dan benar.

Menurut Psikolog Sartono Mukadis, kelalaian pada fase pendidikan dasar akan berdampak pada tingkat perguruan tinggi atau dunia kerja. Pada tingkat SD hingga SMA, siswa mengalami proses pendidikan, meski dengan bobot yang berbeda. Di perguruan tinggi, tak ada lagi pendidikan, hanya pengajaran.
Dalam proses pengajaran, dosen hanya menransfer ilmu yang mereka punya dan menanamkan hasrat ingin tahu. Bukan lagi satu tambah satu sama dengan dua, tapi kenapa harus ada satu tambah satu metode perhitungan lainnya.
"Siswa harus diajak berpikir kreatif, tidak mentok atau buntu. Pendidikan dasar menentukan mutu SDM bangsa secara keseluruhan. Penanaman nilai-nilai harus dimulai sejak pendidikan dasar, bukan sebagai materi pengajaran yang kaku, tapi sebagai falsafah pendidikan nasional itu sendiri."
Setiap insan pendidikan, katanya, adalah bagian integral dari proses penanaman nilai tersebut, tak mungkin segmentaris atau terpisah. Sartono menegaskan bahwa budi pekerti tak bisa dipisahkan dari pendidikan. "Jangan ada pemisahan pelajaran budi pekerti," tuturnya. Semua guru SD adalah guru budi pekerti dan itu harus dilakukan dengan tindakan.
Pendidikan bukanlah sekadar pengajaran. Makin dasar jenjang sekolah, maka makin besar peran pendidikan. Pendidikan menanamkan hasrat ingin tahu, eksploratif, berpikir kreatif, bukan sekedar memori salah dan benar.

Menurut Psikolog Sartono Mukadis, kelalaian pada fase pendidikan dasar akan berdampak pada tingkat perguruan tinggi atau dunia kerja. Pada tingkat SD hingga SMA, siswa mengalami proses pendidikan, meski dengan bobot yang berbeda. Di perguruan tinggi, tak ada lagi pendidikan, hanya pengajaran.
Dalam proses pengajaran, dosen hanya menransfer ilmu yang mereka punya dan menanamkan hasrat ingin tahu. Bukan lagi satu tambah satu sama dengan dua, tapi kenapa harus ada satu tambah satu metode perhitungan lainnya.
"Siswa harus diajak berpikir kreatif, tidak mentok atau buntu. Pendidikan dasar menentukan mutu SDM bangsa secara keseluruhan. Penanaman nilai-nilai harus dimulai sejak pendidikan dasar, bukan sebagai materi pengajaran yang kaku, tapi sebagai falsafah pendidikan nasional itu sendiri."
Setiap insan pendidikan, katanya, adalah bagian integral dari proses penanaman nilai tersebut, tak mungkin segmentaris atau terpisah. Sartono menegaskan bahwa budi pekerti tak bisa dipisahkan dari pendidikan. "Jangan ada pemisahan pelajaran budi pekerti," tuturnya. Semua guru SD adalah guru budi pekerti dan itu harus dilakukan dengan tindakan.

Read More......
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM KURUN DASA WARSA
Pendidikan di Indonesia setelah kemerdekaan tahun 1945 masih mengikuti kurukulum jaman Belanda. Bahan-bahan perlengkapan pelajaran disediakan oleh sekolah walaupun bahan yang sederhana seperti grip karena kertas pada masa itu sulit didapat, kalau adapun harganya cukup tinggi. Karena kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, maka para siswa dididik untuk menghafal diluar kepala seperti pelajaran berhitung. Pelajaran m

Karena kurangnya dana untuk pendidikan, maka pada tahun 60-an sekolah-sekolah menentukan uang bayaran sekolah dan uang pembangunan sehingga sekolah dapat membangun sekolah dan menambah ruang kelas, termasuk tambahan penghasilan untuk pengajar. Masyarakat kelas menengah keatas dapat menikmati sekolah yang cukup baik, sedangkan masyarakat kelas menengah kebawah masih sulit untuk menyekolahkan anaknya karena dihimpit kebutuhan hidup sehingga menganggap sekolah tidak begitu penting, asalkan anaknya sudah bisa membaca dan menulis merasa sudah cukup. Tenaga pengajar masih sedikit sekali karena bekerja sebagai guru penghasilannya kurang memadai.

Read More......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar