Aku dan Indonesiaku
Indonesiaku adalah negara yang sangat indah.sayang, negeriku yang indah beberapa tahun kebelakang sering diterpa bencana. Tragedi besar Tsunami ditahun 2004 yang meluluh lantakkan hampir seluruh wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, kemudian tiga bulan berikutnya ditahun 2005 gempa hebat kembali memporak porandakan Nias. Salah satu kabupaten di Sumatera Utara. Belum pulih rasa trauma akan kedua gempa tersebut, giliran pulau jawa dilanda bencana yang sama. Disusul Lumpur Lapindo yang tiba-tiba menenggelamkan puluhan desa di Jawa Timur. Lalu banjir yang rutin menggenangi ibukota setiap tahunnya. Ada apa dengan Indonesiaku?Apakah bumi Indonesia sudah tak lagi nyaman didiami?
Bumiku yang memiliki banyak tempat-tempat indah yang bisa didatangi. Ada Danau Toba yang merupakan Danau dengan pesona yang menakjubkan. Ada Sabang, wisata bahari yang begitu menggoda. Ada Bukittinggi di Sumatera Barat dengan keindahan alamnya yang asri. Ada Bali negeri para dewata. Semuanya dengan keindahan yang sempurna.
Bumiku yang memiliki banyak tempat-tempat indah yang bisa didatangi. Ada Danau Toba yang merupakan Danau dengan pesona yang menakjubkan. Ada Sabang, wisata bahari yang begitu menggoda. Ada Bukittinggi di Sumatera Barat dengan keindahan alamnya yang asri. Ada Bali negeri para dewata. Semuanya dengan keindahan yang sempurna.
Gambar dari sini
Gambar dari sini
Namun kenapa sekarang alam Indonesia seakan tak bersahabat? Marahkah alam pada kita?Coba lihat apa yang sudah kita lakukan pada alam. Menebang pohon seenaknya. Illegal logging merajalela. Perilaku orang-orang berduit yang seakan tak ingin melihat hutan tumbuh dengan subur. Berusaha menciptakan lahan baru atas nama pembangunan menjadikan hutan yang harusnya dilindungi sebagai hunian.
Sumber gambar disini
Apa yang kita sudah lakukan pada Indonesia? Cukupkah dengan melakukan aksi penghujatan atas kasus pengrusakan alam yang terjadi? Cukupkah dengan hanya menangis ketika bencana melanda? Lantas menadahkan tangan demi sumbangan dari Negara-negara lain. Ataukah hanya menyalahkan pemerintah yang tidak tegas terhadap oknum pelaku pengrusakan hutan, pemerintah yang tak becus mengurus Negara dan hujatan-hujatan lainnya.
Tidakkah sebenarnya kita bisa mulai mencintai bumi kita tercinta dari diri sendiri? Dikantor, kita bisa menggunakan kertas bekas (recycle) yang bagian belakangnya masih kosong untuk mencetak dokumen. Kertas bekas juga bisa dijadikan memo dengan dipotong kecil persegi empat pengganti kertas memo yang juga mahal harganya.
Lihat sekeliling kita, adakah barang yang bisa kita daur ulang penggunaannya? Kotak bekas mie instan bisa kita gunakan untuk membuat tempat buku yang unik atau kartu ucapan. Kain perca atau kain yang sudah tidak terpakai lagi bisa dijahit kembali untuk membuat taplak meja atau boneka sebagai mainan anak-anak
Kemudian lihatlah kehalaman rumah kita masing-masing. Adakah lahan yang bisa kita tanami dengan pohon? Tak perlu menanam pohon yang besar. Cukup hiasi halaman dengan bunga atau tanaman hias lainnya. Atau gunakan lahan untuk menanam tanaman obat, selain bermanfaat, juga memelihara alam dan membuat suasana rumah terlihat alami.
Jika tak mempunyai halaman, tak ada salahnya menanam pohon didalam pot. Kita masih bisa menggunakan kaleng bekas cat atau ember yang sudah tidak terpakai sebagai medianya.
Jangan lupa untuk mulai mendisiplinkan diri dan tegas terhadap sampah. Jangan biarkan sampah merajalalea. Sampah yang tidak dibuang pada tempatnya selain bisa merusakkan mata, juga dapat menyebabkan banjir. Biasakan juga untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik bisa kita gunakan kembali sebagai pupuk kompos.
Ketat terhadap penggunaan listrik juga cukup bermanfaat. Jangan lupa untuk mematikan lampu atau alat-alat listrik lainnya jika sedang tidak digunakan.
Kalau kita tidak memulai dari diri sendiri, jangan bermimpi orang lain yang akan melakukannya. Semoga hal kecil yang kita lakukan bisa membuat bumi kita tetap asri. Semoga juga bisa mencegah bencana yang sebenarnya mengintai kapan saja. Sayangi Indonesiaku. Karena disinilah aku ada dan aku berharap di bumi inilah aku akan tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar